Saturday, August 4, 2007

SMK TELKOM sekolahku dulu……ah

Artikel ini saya tulis karena keprihatinan akan pendidikan di Indonesia yang semakin hari semakin menampakkan ketidakbeperpihakkan pada masyarakat khususnya masyarakat dengan kategori menengah ke bawah. Mungkin banyak orang bilang pendidikan mahal memang sudah menjadi konsekuensi jaman karena jika dipikir-pikir pendidikan merupakan investasi awal yang akan menunjang kehidupan kita selanjutnya akan tetapi kembali lagi apakah semua orang yang mempunyai duit itu untuk sekolah mahal benar-benar mempunyai potensi yah setidaknya untuk memajukan Indonesia ini aja lah dulu. Nah bisa gak kita mendapat pendidikan yang bermutu dengan harga yang tidak terlalu mahal. Hal tersebut harus dengan pertimbangan yang matang sebelum memilih karena kalo salah susah untuk di ulang lagi.
Nah kembali ke topik saya di atas SMK Telkom Sandhy Putra di Jakarta memang sebuah sekolah institusi pendidikan yang cukup istimewa khususnya di daerah jabodetabek. Mengapa istimewa ? hal ini dikarenakan tidak banyak sekolah menengah atas yang mengkhususkan pendidikannya pada ICT (Information Communication and Technology) yang sekarang telah menjadi bidang yang sangat berkembang pesat.
Berdiri pada tahun 1992 SMK Telkom telah menjadi kawah candradimuka untuk mencetak tenaga-tenaga kerja telekomunikasi mengingat pada saat itu bisa dibilang masa-masa kebangkitan era modern millennium sementara SDM kita belum sebanyak sekarang sehingga dengan pertimbangan inilah yayasan sandhykara putra telkom mendirikan SMK telkom. SMK telkom pada awalnya hanya membuka satu jurusan yaitu switching kemudian pada tahun 1999 ditambah dua jurusan yaitu transmisi dan network access serta pada tahun 2000 kembali dibuka jurusan baru yaitu TI (teknik Informatika). Nah begitulah sekilas mengenai SMK Telkom.
Nah bagaimana kondisi n situasi sekolah di telkom tu udah gw bahas di artikel lain. Tapi ini gw tulis bwt ngasih pertimbangan untuk orang-orang yang berniat masuk SMK Telkom atw udah masuk.
Berikut gw kasih pertimbangan :
Prioritas pendidikan oleh orang tua
Ini paling pertama jadi pertimbangan karena sekolah di telkom itu butuh biaya banyak. Nah seandainya motivasi lu atw orang tua lu masukin lu ke telkom karena biar cepat dapet kerjaan wah itu sangat bagus sekali coz klo motivasi lu kaya gitu lu mesti benar2 niat. memang jujur di SMK telkom lulus dari situ gak bisa di jamin pasti kerja tetapi ma sekolah dibantu untuk mencarikan pekerjaan jika memang ingin bekerja mungkin dengan pertimbangan orang tua hanya sanggup nyekolahin ampe SMA/SMK nah lain ceritanya kalo lu niat lulus dari situ ngelanjutin ke perguruan tinggi. saran gw mending lu masuk SMA yang biayanya lebih murah. karena tolong di ingat kalo lulusan SMK telkom mau ngelanjutin ke jenjang perguruan tinggi yang disiplin ilmunya ke telekomunikasi agak susah hanya satu di Indonesia yaitu di STT telkom n jangan harap dengan ijazah lulusan SMK telkom kita akan di fasilitasi untuk masuk justru lu bakal bersaing dengan anak SMA biasa. sementara pelajaran yang diujikan adalah Matematika, fisika, bahasa inggris n psychotes padahal komposisi atau waktu belajarnya untuk SMK hanya 70 % dari apa yang di pelajari oleh anak SMA ( jadi SMA belajar mtk smw 100 % tapi SMK hanya 70 % karena sifatnya mtk teknik) memang ada solusinya seh yaitu bimbel di primagama atw NF tapi sekarang gw balik Tanya lu sanggup gak belajar dari jam 7.30 WIB ampe 4 sore n lu terusin malamnya buat bimbel ? ga pa pa kalo rumahnya dekat nah gimana kalo berangkat aja harus bangun jam 5 pagi sementara bimbel kira2 selesai jam 9 malam jadwal tidur lu bakal terganggu n pasti mempengaruhi kesehatan coz 8 jam per hari gak terpenuhi belum lagi kalo ada PR atw besok ada ulangan ayo bisa- bisa lu dalam 1 X 24 jam hanya bisa tidur 2-4 jam aja. Jd lu harus Tanya ma orang tua maunya hanya sampe SMA n kerja atw terus kuliah bru nyari kerja jadi kembali mana yang menjadi prioritas ma orang tua lu.
Keuangan
Ini juga perlu pertimbangkan ne bwt gw aja yang SPPnya kena 250 rb/bulan belum ongkos transport. Uang makan ( kalo gw min 10 rb 1x makan), biaya ini itu kaya fotokofi, uang sumbangan, print n jilid makalah atw partisipasi apalah pokoknya banyak deh.
Potensi n kemampuan diri
Ne juga perlu coz masuk telkom itu bukan buat main-main coy karena kasihan orang tua lu ngeluarin biaya bwt lu sekolah situ jadi kalo udah niat yang lu harus benar-benar melakukannya n lu harus tau potensi lu dimana karena kasihan lunya karena teknik belum tentu cocok ma smw orang n seandainya lu udah punya potensi di bidang teknik belum tentu kemampuan otak lu sanggup ngikutin pelajaran di situ tapi semuanya itu kembali ke niat kalo 100 % gw jamin lu berhasil tapi kalo setengah2 mending jangan deh.

Wednesday, June 13, 2007

KAITAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG SANGAT PESAT DENGAN MORAL REMAJA DI INDONESIA

Teknologi dewasa ini semakin terus berkembang dan akan terus berkembang mengikuti kebutuhan manusia. Hal ini dikarenakan teknologi merupakan titik awal modernisasi kehidupan manusia. Tanpa teknologi manusia tidak bisa berkembang. oleh karena itu siapa yang menguasai teknologi maka akan menjadi yang terkuat. Siapa yang tidak tahu Amerika Serikat atau Jerman dan negara maju lainnya yang sudah menguasai teknologi tinggi dibanding Negara lain.
Bahkan perkembangan Teknologi telah berdampak global termasuk Indonesia sekalipun. Memang dilihat dari kemampuan penguasaan teknologi bisa dibilang masih jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya. Tetapi seiring perkembangan jaman, teknologi dari negara maju akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Kita sudah merasakan berbagai kemudahan yang bisa kita dapatkan dengan adanya teknologi di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apakah perkembangan Teknologi selalu membawa keuntungan bagi semuanya ? ternyata teknologi bisa saja membawa kita ke keterpurukan. Kenapa saya bilang keterpurukan ? karena kita akan diperhamba oleh teknologi. Apalagi jika suatu teknologi disalahgunakan dari fungsinya yang sebenarnya.
Pada akhirnya semuanya kembali kepada kita yaitu sejauh mana kita menyikapi perkembangan teknologi tersebut. Apakah kita terus mengikuti perkembangan teknologi tersebut atau mengikuti perkembangan teknologi tetapi menyesuaikan kebutuhan yang kita butuhkan.
Salah satu penyakit orang Indonesia adalah tidak bisa menentukan apa yang benar-benar dibutuhkannya dalam kata lain selalu mengikuti trend yang ada. Untuk contohnya adalah adalah teknologi telekomunikasi generasi ketiga atau 3G yang saat ini sedang menjadi trend. Semua orang ingin merasakan teknologi 3G tersebut dengan berlomba-lomba membeli handphone yang sudah mendukung teknologi tersebut padahal teknologi 3G di Indonesia masih dalam tahap ujicoba dan tarifnya masih cukup mahal. Sebenarnya teknologi 3G mempunyai target pasar tertentu yaitu jurnalistik yang pastinya akan membantu untuk memberikan report secara cepat disertai video artinya memang bukan ditujukan untuk khalayak umum. Hal inilah yang tidak pernah dipikirkan oleh orang Indonesia. Mungkin membeli handphone 3G tidak masalah lalu apakah sanggup membayar jasa 3G tersebut kepada operator ? memang dibutuhkan kedewasaan dalam hal ini dan korban dari teknologi adalah kalangan remaja. Mengapa ? karena rentang umur 10 – 18 tahun adalah masa dimana peralihan sehingga sangat mudah sekali terpengaruh dengan apa yang terjadi disekitarnya dan kedewasaan berpikir masih belum matang.
Seperti apa sebenarnya kaitan perkembangan teknologi terhadap moral remaja di Indonesia ? Salah satu karakter remaja adalah rasa ingintahu yang sangat besar sehingga mereka berani mencoba sesuatu tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Salah satu contoh berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu badan LSM di USA ternyata pembuat virus komputer yang selama ini merugikan, kebanyakannya adalah remaja. Lalu bagaimana dengan remaja Indonesia ternyata tidak kalah rusaknya juga. Hampir setiap saat kita mendengar banyak remaja melakukan adegan mesum yang direkam dengan kamera handphone. Kita masih bingung apa yang menjadi motivasi mereka melakukan hal tersebut ? jawaban pastinya adalah rasa ingintahu yang besar. Disinilah teknologi berperan besar. Kamera awalnya di integarasi ke handphone adalah untuk mendukung layanan multimedia dari handphone tersebut tetapi kalau disalahgunakan maka itulah dampak negatifnya. Sehingga tanpa disadari teknologi secara perlahan menggerogoti moral remaja di Indonesia.
Bagaimana bisa? Kita pasti bertanya bagaimana teknologi mempengaruhi moral remaja di Indonesia. Hal ini seperti lingkaran setan dimulai dari teknologi, teknologi menyebabkan pertukaran informasi dari berbagai belahan dunia berlangsung cepat tanpa adanya penyaringan dan informasi membawa budaya-budaya asing masuk ke Indonesia kemudian budaya- budaya tersebut mulai menggerogoti moral remaja di Indonesia secara perlahan dengan membuat anggapan bahwa budaya yang selama ini digunakan adalah kuno. Budaya- budaya itulah yang memotivasi mereka melakukan hal yang dilarang oleh budaya ketimuran kita.
Lalu bagaimana penanganannya ? orang tua, guru di sekolah dan lingkungan sekitar sangat berperan besar dalam menjaga moral-moral remaja di Indonesia agar tidak terkontaminasi oleh penyalahgunaan teknologi. Orang tua diharapkan semakin selektif dalam memberikan informasi tentang suatu hal supaya tidak tejadi salah pemahaman oleh anak serta perhatian yang lebih terhadap kegiatan belajar mereka karena hal itu pasti sangat membantu. Guru di sekolah harus bisa mengendalikan emosi siswanya dan system pembelajaran tidak hanya menyangkut pelajaran ecsac tetapi juga masalah psycologi siswa dan yang tidak kalah penting lingkungan pergaulan.